Jakarta, Mungkin kedengarannya aneh ketika ada kasus overdosis makanan yang menyebabkan seseorang menderita penyakit bahkan mengalami kematian. Tetapi memang ada beberapa jenis makanan sehat sekalipun yang berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Berikut 6 jenis makanan sehat yang tidak baik jika dikonsumsi terlalu banyak, seperti dilansir dari myhealthnewsdaily, Kamis (31/5/2012) antara lain:
1. Wortel
Wortel kaya akan vitamin, mineral dan serat yang baik untuk kesehatan Anda. Tapi terlalu banyak makan wortel akan membuat tubuh Anda menerima asupan beta-karoten yang terlalu banyak juga.
Beta-karoten merupakan molekul dalam wortel yang bertanggung jawab terhadap warna oranye cerah pada wortel dan prekursor vitamin A. Jika darah kelebihan beta-karoten dapat membuat warna kulit Anda menghitam.
Kondisi tersebut dikenal sebagai carotenemia yang terjadi karena karoten dapat larut dalam lemak. Jumlah karoten yang berlebihan cenderung menumpuk di lapisan terluar kulit, sehingga kulit akan berwarna kekuningan atau oranye, terutama di telapak tangan, telapak kaki, lutut dan daerah hidung.
Meskipun carotenemia kebanyakan terjadi pada bayi karena sering diberi makan bubur dengan wortel yang terlalu banyak, tetapi dapat terjadi pada orang dewasa juga. Dalam sebuah laporan kasus yang dipublikasikan dalam The Journal of Dermatology pada tahun 2006, kulit wanita yang berusia 66 tahun berubah kekuningan setelah mengonsumsi suplemen karoten terlalu banyak.
Satu cangkir wortel cincang mentah memiliki kandungan karoten sekitar 15 mg, sehingga Anda hanya perlu makan setengah cangkir wortel cincang setiap hari selama berbulan-bulan, agar warna kulit Anda tidak berubah kekuningan. Tetapi carotenemia adalah kondisi yang tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya.
2. Sushi tuna
Orang yang makan ikan tuna mentah terlalu banyak dapat meningkatkan asupan merkuri. Ikan tuna dapat terakumulasi merkuri metil pada ototnya karena mengonsumsi ikan-ikan yang lebih kecil.
Sulit untuk menjabarkan tingkat merkuri dalam potongan sushi, karena sifatnya bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis ikan. Sehingga sulit untuk menetapkan batas aman terhadap konsumsi sushi.
Karena merkuri dapat menyebabkan masalah gangguan saraf yang parah, sehingga wanita hamil dan anak-anak disarankan oleh FDA untuk menghindari makan ikan tuna terlalu banyak.
3. Kopi
Meskipun kafein pada kopi dapat membuat Anda lebih berkonsentrasi, mengonsumsi kopi terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan Anda. Menurut Mayo Clinic, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 500 sampai 600 mg kafein sehari.
Efek samping yang nyata dapat terjadi jika Anda mengonsumsi lebih dari 600 hingga 900 mg kafein sehari, yang meliputi insomnia, gelisah, mual, denyut jantung tidak teratur, tremor otot, kecemasan dan sakit kepala.
Bahkan, terlalu banyak kafein bisa berakibat fatal. Seorang wanita Swedia berusia 21 tahun mendapatkan serangan jantung sesaat setelah mengonsumsi sekitar 10.000 mg kafein. Wanita tersebut dapat diselamatkan dari kematian setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
4. Belimbing
Kasus keracunan buah belimbing pertama kali terjadi di Malaysia tahun 1980, dimana penderitanya ditemukan mengalami depresi pada sistem saraf pusat. Belimbing menimbulkan risiko yang sangat kecil bagi orang sehat bila dimakan dalam jumlah normal.
Namun, jika orang yang memiliki masalah pada ginjalnya akan mengembangkan reaksi yang buruk setelah makan belimbing. Dalam laporan kasus tahun 2006 yang diterbitkan dalam Journal of Nephrology, konsumsi belimbing terlalu banyak pada orang yang ginjalnya bermasalah dapat menyebabkan kemerosotan dalam fungsi ginjal dan kerusakan ginjal permanen.
Kasus serupa juga dilaporkan dalam Hong Kong Medical Journal tahun 2009, seorang wanita berusia 76 tahun dengan penyakit ginjal kronis dirawat di rumah sakit dalam keadaan mental yang lemah dan denyut jantung yang cepat setelah makan dua buah belimbing.
Gejala umum untuk keracunan belimbing termasuk cegukan, muntah, lemah, insomnia, penurunan kesadaran, kejang dan hipotensi. Orang dengan riwayat penyakit ginjal harus menghindari konsumsi belimbing dalam jumlah besar, terutama saat perut kosong.
5. Air
Anda harus memenuhi kebutuhan air dalam tubuh dengan minum delapan gelas air sehari. Tapi terlalu banyak minum air dapat menimbulkan keracunan air yang terjadi karena air mencairkan konsentrasi sodium dalam darah dan menciptakan ketidakseimbangan elektrolit.
Keracunan air dikenal dengan hiponatremia, sebagian besar merupakan risiko terhadap daya tahan para atlet. Sebuah artikel tahun 2005 di New England Journal of Medicine menyatakan bahwa 13 persen dari 488 pelari maraton di Boston tahun 2002 mengembangkan hiponatremia karena terlalu banyak minum air.
Menurut para peneliti, strategi sederhana untuk mengurangi risiko hiponatremia pada atlet adalah dengan tidak minum terlalu banyak air saat berolahraga.
6. Pala
Pala merupakan rempah-rempah yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh sebagai obat-obatan herbal yang murah. Tetapi jika dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan.
Efek samping tersebut biasanya muncul 3-8 jam setelah dikonsumsi dan menunjukkan gejala kecemasan, ketakutan, dan perasaan malapetaka yang akan datang. Menurut laporan kasus yang dipublikasikan dalam Emergency Medicine Journal tahun 2005, beberapa orang bisa mengalami gangguan psikotik akut dan halusinasi visual.
Hanya ada dua laporan tentang overdosis pala yang berakibat fatal, yaitu pada tahun 1908, seorang anak yang berumur 8 tahun mengonsumsi pala sekitar 14 gram. Kasus kedua dialami oleh seseorang dengan usia 55 tahun dan dilaporkan dalam jurnal Forensic Science International pada tahun 2001.
Tes toksikologi menemukan jejak miristisin, senyawa yang ditemukan dalam minyak atsiri pala dan flunitrazepam, obat penenang kuat dalam darah keduanya. Kematian tersebut tampaknya berhubungan dengan efek toksik gabungan dari kedua zat itu.