JAKARTA - Ada pandangan, makin dini mengajarkan anak belajar membaca, menulis dan menghitung (calistung) akan berdampak baik masa depan anak.
Ternyata, kata pakar yang mempelajari tentang otak atau neurosains sangat tidak menyarankan calistung diajarkan di bawah empat tahun.
"Kalau empat tahun ke bawah empat tahun jangan. Kalau diatas boleh 5 atau 6 bolehlah," kata pakar neurosains, dr Amir Zuhdi saat seminar neurosains bersama komunitas Neuronesia, di Jakarta, Minggu (31/1/2016).
Dikatakannya, otak anak saat usia itu belum sempurna melakukan membaca, perhitungan dan menulis.
"Bahayanya karena penangkapannya masih kurang, justru membuat emosi orangtua. Ini bahayanya," katanya.
Apalagi kalau sampai orangtua mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan ketakutan, itu sangat membahayakan perkembangan otak.
Ia menyarankan, usai 1-4 tahun adalah bukan memberikan pelajaran calistung tapi belajar mengelola emosi dan membentuk perilaku.
"Jangan baca hitung, belum bisa cukup 'ondirdil' di otak. Belum siap pakai," katanya.
sumber : http://www.tribunnews.com
Ternyata, kata pakar yang mempelajari tentang otak atau neurosains sangat tidak menyarankan calistung diajarkan di bawah empat tahun.
"Kalau empat tahun ke bawah empat tahun jangan. Kalau diatas boleh 5 atau 6 bolehlah," kata pakar neurosains, dr Amir Zuhdi saat seminar neurosains bersama komunitas Neuronesia, di Jakarta, Minggu (31/1/2016).
Dikatakannya, otak anak saat usia itu belum sempurna melakukan membaca, perhitungan dan menulis.
"Bahayanya karena penangkapannya masih kurang, justru membuat emosi orangtua. Ini bahayanya," katanya.
Apalagi kalau sampai orangtua mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan ketakutan, itu sangat membahayakan perkembangan otak.
Ia menyarankan, usai 1-4 tahun adalah bukan memberikan pelajaran calistung tapi belajar mengelola emosi dan membentuk perilaku.
"Jangan baca hitung, belum bisa cukup 'ondirdil' di otak. Belum siap pakai," katanya.
sumber : http://www.tribunnews.com