Jombang
- Soal UAS (Ujian Akhir Semester) di MA (Madrasah Aliyah) di Jombang
dianggap melecehkan mantan presiden RI ke 4, KH Abdurrahman Wahid alias
Gus Dur. Hal ini diketahui di dalam soal mata pelajaran IPS, IPA kelas
XII yang diujikan, Rabu (12/12/2012). Dalam soal tersebut Gus Dur
disebut lengser dari tahta karena kasus korupsi.
Dalam soal UAS mata pelajaran Sejarah yang dibuat oleh badan kerjasama
madrasah Swasta (BKMS) tersebut tertulis soal nomor 40 itu dengan terang
terangan menyebutkan bahwa pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid,
tidak berjalan lama kurang dari satu tahun, karena kasus: A, Bapindo,
BLBI, Korupsi Anggaran, buloggate dan Singapuragate.
"Soal ini
sangat mendeskriditkan Gus Dur sebagai presiden. Karena sudah jelas Gus
Dur sebagai presiden bukan jatuh karena kasus seperti yang disebutkan
dalam soal itu," ujar Latif Malik, salah satu guru MA Bahrul Ulum
Tambakberas Jombang.
Latif mensinyalir, pembuat soal sengaja
untuk memojokkan panutan warga NU dan berupaya memutarbalikkan sejarah.
Karenannya pihaknya meminta Kantor Kementrian Agama mengusut tuntas
pembuat soal tersebut. "Ini tidak hanya pemutarbalikan sejarah akan
tetapi juga pelecehan terhadap Gus Dur sebagai guru bangsa," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan, ketua Dewan Pendidikan Jombang, KH
Junaidi Hidayat, pihaknya mendapatkan laporan dari guru Madrasah Aliyah
Tebuireng terkait soal yang dinilai sangat kurang ajar tersebut.
Karenanya, Dewan Pendidikan meminta Kantor kementrian Agama Jombang
segera melakukan tindakan aktif untuk mengusut dan mencari siapa pembuat
soal yang melecehkan presiden KH Abdurrahman Wahid tersebut. "Kita
minta segera diusut tuntas, dan diberi sanksi tegas," katanya.
"Soal ini sangat mendeskriditkan Gus Dur sebagai presiden. Karena sudah jelas Gus Dur sebagai presiden bukan jatuh karena kasus seperti yang disebutkan dalam soal itu," ujar Latif Malik, salah satu guru MA Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Latif mensinyalir, pembuat soal sengaja untuk memojokkan panutan warga NU dan berupaya memutarbalikkan sejarah. Karenannya pihaknya meminta Kantor Kementrian Agama mengusut tuntas pembuat soal tersebut. "Ini tidak hanya pemutarbalikan sejarah akan tetapi juga pelecehan terhadap Gus Dur sebagai guru bangsa," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan, ketua Dewan Pendidikan Jombang, KH Junaidi Hidayat, pihaknya mendapatkan laporan dari guru Madrasah Aliyah Tebuireng terkait soal yang dinilai sangat kurang ajar tersebut.
Karenanya, Dewan Pendidikan meminta Kantor kementrian Agama Jombang segera melakukan tindakan aktif untuk mengusut dan mencari siapa pembuat soal yang melecehkan presiden KH Abdurrahman Wahid tersebut. "Kita minta segera diusut tuntas, dan diberi sanksi tegas," katanya.