Oleh Tecca | Today in Tech
Peminum kopi biasanya fanatik akan cara terbaik meracik minuman tersebut, seperti dibuktikan oleh tiga insinyur dengan mesin pembuat kopi seharga $11 ribu atau Rp 105 juta karya mereka, Blossom One Limited. Lulusan MIT Jeremy Kuempel, bekas pegawai magang NASA Matt Walliser, dan pakar desain industri Joey Roth mengombinasikan kualifikasi mereka untuk menciptakan apa yang mereka sebut "mesin kopi terhebat di dunia".
Setelah gagal membuat racikan kopi yang konsisten saat harus begadang di masa kuliah, Kuempel mendalami ilmu termodinamika di jurusannya dan menemukan apa yang menyebabkan terjadinya variasi dalam rasa kopi dari biji yang sama. Ia menemukan bahwa tak ada mesin kopi di luaran yang dapat menyeduh kopi dengan sempurna setiap kalinya. Blossom One berupaya menyelesaikan masalah ini dengan faktor-faktor yang dapat diprogram sehingga bisa menghasilkan racikan kopi yang sempurna buat setiap peminum kopi: suhu air, jumlah adukan kopi saat membuatnya, perbandingan kopi dan air, tekanan, serta lamanya waktu kopi 'bersentuhan' dengan air.
Mesin ini juga dilengkapi kemampuan Wifi untuk mengunduh dan membagi resep, kamera 1,3 megapixel untuk memindai kode QR, dan kemampuan memantau performa kerja mesin dari jauh.
Blossom One bisa saja membuat secangkir kopi paling nikmat, tapi kami mempertanyakan tampilan luar yang terbuat dari stainless steel dan serat kayu buatan. Kesannya seperti campuran desain dari 2007 dan 1997 beradu untuk menciptakan ide buat kehidupan di 2017. Untungnya, menurut situs pembuatnya, materi mesin tersebut bisa disesuaikan dengan pesanan. [sumber]
Peminum kopi biasanya fanatik akan cara terbaik meracik minuman tersebut, seperti dibuktikan oleh tiga insinyur dengan mesin pembuat kopi seharga $11 ribu atau Rp 105 juta karya mereka, Blossom One Limited. Lulusan MIT Jeremy Kuempel, bekas pegawai magang NASA Matt Walliser, dan pakar desain industri Joey Roth mengombinasikan kualifikasi mereka untuk menciptakan apa yang mereka sebut "mesin kopi terhebat di dunia".
Setelah gagal membuat racikan kopi yang konsisten saat harus begadang di masa kuliah, Kuempel mendalami ilmu termodinamika di jurusannya dan menemukan apa yang menyebabkan terjadinya variasi dalam rasa kopi dari biji yang sama. Ia menemukan bahwa tak ada mesin kopi di luaran yang dapat menyeduh kopi dengan sempurna setiap kalinya. Blossom One berupaya menyelesaikan masalah ini dengan faktor-faktor yang dapat diprogram sehingga bisa menghasilkan racikan kopi yang sempurna buat setiap peminum kopi: suhu air, jumlah adukan kopi saat membuatnya, perbandingan kopi dan air, tekanan, serta lamanya waktu kopi 'bersentuhan' dengan air.
Mesin ini juga dilengkapi kemampuan Wifi untuk mengunduh dan membagi resep, kamera 1,3 megapixel untuk memindai kode QR, dan kemampuan memantau performa kerja mesin dari jauh.
Blossom One bisa saja membuat secangkir kopi paling nikmat, tapi kami mempertanyakan tampilan luar yang terbuat dari stainless steel dan serat kayu buatan. Kesannya seperti campuran desain dari 2007 dan 1997 beradu untuk menciptakan ide buat kehidupan di 2017. Untungnya, menurut situs pembuatnya, materi mesin tersebut bisa disesuaikan dengan pesanan. [sumber]