MALAM itu Parto sedang bengong kesepian di bar sebuah hotel kelas melati, ketika seorang cewek penghibur cantik bahenol datang menghampirinya.
“Berapa…?,” tanya Parto
“Pasaran lagi sepi gini, ya udah tiga ratus semalam,” jawab wanita itu.
Parto terdiam sambil berpikir keras. Lalu katanya, “Oke, gue bayar tiga ratus ribu, tapi kamu harus turuti aturan yang gue tetapkan, gimana?”
“Sepanjang Om bersedia bayar segitu, boleh saja, sayang…”
“Datanglah ke kamar gue sepuluh menit lagi. Lampu kita matikan dan kita bermain dalam gelap, oke?”
“Om, sayang.., duit itu adalah duit Om. Karena itu Om berhak untuk mendapatkan pelayanan apa saja….”
Begitu berada dalam kamar, Parto langsung melakukan apa yang diinginkannya dari wanita itu. Kemudian ia berkata, “Kita istirahat dulu yah sebentar…”
Beberapa saat kemudian Parto mulai lagi, dan mulai lagi. Kejadian yang sama berlangsung selama tiga jam. Bahkan setelah ronde ke enam, Parto tampaknya masih segar dan perkasa seperti pada permainan-permainan sebelumnya.
“Om Parto.. oohh…! Om benar-benar pria paling hebat yang pernah aku layani. Kekuatan Om luarbiasa.. dan ‘itu’ nya tak kendur sedikit pun….”
“Hei cewek…!!,” terdengar suara dalam kegelapan. “Gue bukan Parto..! Om Parto-mu ada di lobby bawah, sedang menjualmu pada siapa saja yang berminat dengan bayaran seratus ribu untuk short time….!!!”
“Berapa…?,” tanya Parto
“Pasaran lagi sepi gini, ya udah tiga ratus semalam,” jawab wanita itu.
Parto terdiam sambil berpikir keras. Lalu katanya, “Oke, gue bayar tiga ratus ribu, tapi kamu harus turuti aturan yang gue tetapkan, gimana?”
“Sepanjang Om bersedia bayar segitu, boleh saja, sayang…”
“Datanglah ke kamar gue sepuluh menit lagi. Lampu kita matikan dan kita bermain dalam gelap, oke?”
“Om, sayang.., duit itu adalah duit Om. Karena itu Om berhak untuk mendapatkan pelayanan apa saja….”
Begitu berada dalam kamar, Parto langsung melakukan apa yang diinginkannya dari wanita itu. Kemudian ia berkata, “Kita istirahat dulu yah sebentar…”
Beberapa saat kemudian Parto mulai lagi, dan mulai lagi. Kejadian yang sama berlangsung selama tiga jam. Bahkan setelah ronde ke enam, Parto tampaknya masih segar dan perkasa seperti pada permainan-permainan sebelumnya.
“Om Parto.. oohh…! Om benar-benar pria paling hebat yang pernah aku layani. Kekuatan Om luarbiasa.. dan ‘itu’ nya tak kendur sedikit pun….”
“Hei cewek…!!,” terdengar suara dalam kegelapan. “Gue bukan Parto..! Om Parto-mu ada di lobby bawah, sedang menjualmu pada siapa saja yang berminat dengan bayaran seratus ribu untuk short time….!!!”