Bupati Bojonegoro, Suyoto turut serta dalam festival Watu Aji Nusantara
yang digelar di Gedung Serba Guna, Bojonegoro. Orang nomor satu di
Bojonegoro itu juga melelang satu batu akik asli Bojonegoro yang
bermotif tokoh wayang punokawan semar, Sabtu (11/04/2015).
Pembuka pertama harga Batu Akik Semar Aji Kramat Njari ini senilai Rp100 ribu, kemudian naik menjadi RP800 ribu. Bahkan Komandan Kodim 0813 Bojonegoro sempat menawar harga Rp2 juta, namun harga yang dipasang Dandim tersebut ternyata masih ada yang lebih tinggi.
Salah satu pengusaha hotel di Bojonegoro, Moch Subkhi berani menawar dengan harga Rp3 juta. "Motif ini (semar,red) adalah motif langka yang tidak ada duanya dan mungkin satu-satunya di Bojonegoro," ujar Suyoto ditemani Istrinya, Mahfudloh Suyoto.
Menurut Kang Yoto, sapaan akrabnya, proses pembentukan batu ini memerlukan waktu yang lama. "Ini merupakan proses semedi sang semar yang sangat luar biasa. Sehingga mampu menghasilkan motif tokoh sang semar, yang dalam wayang jawa merupakan penjelmaan dari dewa," terangnya.
Kang Yoto dihadapan para peserta pameran dan pengunjung menyampaikan bahwa proses pembentukan daratan di Bojonegoro ini membutuhkan waktu hampir 27 juta tahun. Berdasarkan kajian geologi struktur tanah Bojonegoro merupakan kapur dan jaman dahulunya buih ditengah lautan yang kemudian membentuk daratan.
Sehingga banyak ditemukan batu akik didataran tinggi sebelah selatan Kabupaten Bojonegoro mulai Kecamatan Sekar, Gondang dan Temayang. Seperti diketahui, festival Watu Aji Nusantara ini akan ditutup besok (12/04
Pembuka pertama harga Batu Akik Semar Aji Kramat Njari ini senilai Rp100 ribu, kemudian naik menjadi RP800 ribu. Bahkan Komandan Kodim 0813 Bojonegoro sempat menawar harga Rp2 juta, namun harga yang dipasang Dandim tersebut ternyata masih ada yang lebih tinggi.
Salah satu pengusaha hotel di Bojonegoro, Moch Subkhi berani menawar dengan harga Rp3 juta. "Motif ini (semar,red) adalah motif langka yang tidak ada duanya dan mungkin satu-satunya di Bojonegoro," ujar Suyoto ditemani Istrinya, Mahfudloh Suyoto.
Menurut Kang Yoto, sapaan akrabnya, proses pembentukan batu ini memerlukan waktu yang lama. "Ini merupakan proses semedi sang semar yang sangat luar biasa. Sehingga mampu menghasilkan motif tokoh sang semar, yang dalam wayang jawa merupakan penjelmaan dari dewa," terangnya.
Kang Yoto dihadapan para peserta pameran dan pengunjung menyampaikan bahwa proses pembentukan daratan di Bojonegoro ini membutuhkan waktu hampir 27 juta tahun. Berdasarkan kajian geologi struktur tanah Bojonegoro merupakan kapur dan jaman dahulunya buih ditengah lautan yang kemudian membentuk daratan.
Sehingga banyak ditemukan batu akik didataran tinggi sebelah selatan Kabupaten Bojonegoro mulai Kecamatan Sekar, Gondang dan Temayang. Seperti diketahui, festival Watu Aji Nusantara ini akan ditutup besok (12/04