VIVAnews - Pemerintah
China telah menjatuhkan denda sebesar 5,1 juta yuan (sekitar Rp9,4
miliar) terhadap Sina Corp. Pasalnya, mikrobloging asal Tiongkok
tersebut telah membuat pemerintah geram setelah menampilkan konten yang
tak sehat dan cenderung senonoh.
Sanksi tersebut dilayangkan oleh pihak berwenang setempat setelah mengetahui terdapat unsur pornografi dalam Sina.
Sanksi tersebut dilayangkan oleh pihak berwenang setempat setelah mengetahui terdapat unsur pornografi dalam Sina.
Melansir The Australia Network News,
Selasa 6 Mei 2014, selain berupa denda sanksi lainnya berupa akan
dicabutnya lisensi publikasi internet perusahaan dan lisensi mengenai
transmisi program online audio-visual karena konten tersebut.
"Sina menerbitkan 24 konten pornografi meliputi e-book, video, dan program audio," kata pemerintah Tiongkok.
Insiden ini membuat Sina menanggung malu, karena lalai dalam mengawasi konten-konten di dalam situsnya. Setelah dijatuhi sanksi, Sina mengeluarkan pernyataan maaf di websitenya terkait masalah tersebut.
"Kami menyesal dan sangat malu akan insiden tersebut," katanya.
Setelah kejadian ini, berdasarkan laman The Wall Street Journal, pihak Sina sedang dalam tahap kerjasama dengan Pemerintah Tiongkok mengenai hukuman serta terancamnya hilangnya dua lisensi yang menimpa mereka.
Bila sanksi ini dilaksanakan, perusahaan online ini terancam bangkrut karena terhentinya layanan e-book, video, bahkan kehilangan mitra bisnisnya.
Sina Merupakan perusahaan induk dari Weibo, salah satu layanan mikrobloging yang paling terkenal di Tiongkok. Bahkan, Sina dijuluki Twitter-nya Tiongkok. (ren)
"Sina menerbitkan 24 konten pornografi meliputi e-book, video, dan program audio," kata pemerintah Tiongkok.
Insiden ini membuat Sina menanggung malu, karena lalai dalam mengawasi konten-konten di dalam situsnya. Setelah dijatuhi sanksi, Sina mengeluarkan pernyataan maaf di websitenya terkait masalah tersebut.
"Kami menyesal dan sangat malu akan insiden tersebut," katanya.
Setelah kejadian ini, berdasarkan laman The Wall Street Journal, pihak Sina sedang dalam tahap kerjasama dengan Pemerintah Tiongkok mengenai hukuman serta terancamnya hilangnya dua lisensi yang menimpa mereka.
Bila sanksi ini dilaksanakan, perusahaan online ini terancam bangkrut karena terhentinya layanan e-book, video, bahkan kehilangan mitra bisnisnya.
Sina Merupakan perusahaan induk dari Weibo, salah satu layanan mikrobloging yang paling terkenal di Tiongkok. Bahkan, Sina dijuluki Twitter-nya Tiongkok. (ren)