Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Ditjen Dikdas
Kemdikbud, Sumarna Surapranata mengatakan, tunjangan profesi guru akan
dicairkan besok pada (9/4).
Sebelumnya, ujar Sumarna, disebutkan kalau tunjangan profesi guru
yang belum dibayarkan Rp 8 triliun. Namun setelah diaudit oleh Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ternyata kekurangannya bukan
Rp 8 triliun tetapi hanya Rp 4 triliun padahal dana yang tersisa di
daerah Rp 6 triliun, jadi masih ada sisa Rp 2 triliun.
Audit BPKP terhadap kekurangan pembayaran tunjangan guru tahun
2010-2013, kata Sumarna, membutuhkan waktu sekitar empat bulan.
Pencairan tunjangan profesi guru ini yang pertama dilakukan pada 9
April hingga 16 April 2014.
Tunjangan profesi guru, ujar Sumarna, akan dibayar dalam empat tahap
triwulan. Triwulan pertama dibayar akhir April 2014, triwulan kedua
pada akhir Juni 2014, triwulan ketiga pada akhir September 2014, dan
triwulan keempat pada akhir November 2014.
Menurut Sumarna, tunjangan profesi guru yang cair pada 9 April ini
tidak ada hubungannya dengan pemilu atau pencoblosan parpol. Ini murni
itikad baik pemerintah.
Sementara itu, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan,
setiap ada kebijakan pemerintah Era SBY yang baik selalu dianggap
pencitraan oleh lawan-lawan politik SBY. Tunjangan profesi guru yang
cair pada 9 April nanti tidak ada kaitannya dengan Demokrat.
"Seharusnya seluruh elemen bangsa, termasuk tokoh-tokoh parpol
bahagia jika tunjangan profesi guru segera cair. Artinya guru makin
sejahtera, seharusnya ikut disyukuri bukan malah dianggap sebagai
pencitraan SBY," kata Ruhut.
Demokrat, terang Ruhut, tidak mau memberi janji tetapi memberi bukti.
"Saya malah heran ada parpol yang berjanji kalau menang akan
memberikan gaji Rp 12 juta, rasanya itu susah ya," terangnya. [Beritajatim.com]