Nama Jombang rasanya tak asing lagi bagi telinga kita karena terkenal
dengan kota santrinya serta adanya pondok pesantren Tebu Ireng. Suasana
kota santri di Jawa Timur tersebut selalu diramaikan dengan kedatangan
dan kepulangan santri dari berbagai daerah di Indonesia. Di tengah
hiruk pikuk dan panasnya sengatan matahari di kota Jombang, nun di
pinggiran kota selalu ada suasana desa yang asri. Keasrian itu semakin
nampak bila kita masuk lebih dalam dan menikmati keberadaan pepohonan
yang telah puluhan tahun memberikan suasana sejuk bagi masyarakat
desa tersebut. Rupanya rindangnya pertanaman jambu bol di setiap
pekarangan rumah penduduk yang telah puluhan tahun umurnya memberikan
kenyamanan tersendiri bagi suasana desa tersebut.
Jambu bol (Syzygium malaccense ) termasuk famili Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara yang keberadaannya terbatas di Jawa, Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Beberapa bagian dari tanaman kelompok Syzygium ini digunakan dalam obat-obatan tradisional karena memiliki aktivitas antiobitik. Khususnya kulit batang, daun dan akar jambu bol sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit.
Salah satu varietas jambu bol yang telah menjadi varietas unggul nasional yang mulai dikenal dan pangsa pasarnya tinggi di swalayan yaitu jambu bol Gondang Manis dari kabupaten Jombang. Jambu bol Gondang Manis telah dikenal oleh masyarakat Jombang dan sekitarnya sejak ratusan tahun yang lalu namun perkembangan hingga menjadi sentra produksi di desa Gondang Manis, kecamatan Bandarkedungmulyo sekitar 30 tahun yang lalu. Jambu bol ini merupakan produk unggulan Jombang karena memiliki potensi antara lain nilai ekonomis cukup tinggi serta warna buah yang sangat menarik (ungu kehitaman jika buah telah tua dan merah muda keunguan jika buah masih muda), bentuk dan ukuran buah sedang, rasa buah segar, warna daging buah putih bersih dan tekstur dalam buah lunak seperti diselimuti kapas sertaa aroma buah yang harum . Konsumen sangat menyukai rasa segar sedikit asam , daging buah tebal dan kenyal serta penampilan jambu bol yang khas.
Saat ini tanaman jambu bol yang ada masih ditanam dan dikembangkan di pekarangan. Jumlah tanaman yang ada di desa Gondang Manis , kecamatan Bandarkedungmulyo kabupaten Jombang sekitar 600 pohon dengan kisaran umur 10 hingga 30 tahun. Nampaknya di Jawa Timur pertanaman jambu bol yang ada dalam satu kawasan atau dalam satu desa dan telah diusahakan hingga peluang pasar sampai pasar swalayan hanya jambu bol Gondang Manis.
Pada umumnya tanaman jambu bol tumbuh dan berproduksi pada dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dari permukaan laut dengan lingkungan yang baik dan ternaungi dan cenderung tumbuh di daerah tropis basah. Jambu bol Gondang Manis tumbuh baik, pada ketinggian tempat 50 m dpl dan kondisi agak lembab. Oleh karena rata-rata tanaman telah berumur lebih dari 20 tahun maka kondisi kebun atau pekarangan menjadi lebih lembab.
Potensi jambu bol Gondang Manis terletak pada kualitas buah yang unggul, produksi tinggi serta nilai ekonomis yang tinggi. Pohon jambu bol yang baru pertama kali berbuah asal dari biji (umur 4 tahun) dapat menghasilkan buah sebanyak 40-50 kg , pada umur 20 tahun menghasilkan 200 – 300 kg /pohon/tahun dengan dua kali musim panen. Bila rata-rata tanaman jambu bol menghasilkan 200 kg/pohon dan harga buah jambu bol pada tahun 2005 sekitar Rp 4.000,- – Rp 5.000,- per kilogram di tingkat petani maka satu tanaman dapat menghasilkan sekitar Rp 800.000,- hingga Rp 1.000.000,-.
Asal Calon Varietas
Jambu bol Gondang Manis mampu tumbuh dan berkembang di desa Gondang Manis, kecamatan Bandarkedungmulyo, kabupaten Jombang. Berdasarkan asal-usulnya merupakan tanaman yang sudah ada sejak sekitar 90 tahun yang lalu (jaman Belanda) dan berdasarkan cerita masyarakat di sekitar lokasi, buah jambu tersebut dimakan oleh orang Belanda. Selanjutnya salah seorang pegawainya (Bpk Toha) menanam biji jambu tersebut dan berkembang hingga saat ini. Tanaman yang pertama tumbuh yaitu milik bapak Toha yang selanjutnya menjadi lurah dari desa Gondang Manis saat itu. Saat ini tanaman induk milik bapak Toha telah musnah dan pertanaman yang berkembang saat ini merupakan hasil perbanyakan dari biji yang berasal dari tanaman induk tersebut.
Permasalahan yang muncul dalam usahatani jambu bol yaitu tanaman yang ada selama ini berasal dari perbanyakan generatif (biji) sehingga muncul segregasi. Oleh karena itu perlu didukung dengan ketersediaan bibit hasil sambung menggunakan Pohon Induk Tunggal yang telah ditentukan untuk pengembangan tanaman. Untuk itu sejak tahun 2004 oleh Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur telah dilakukan perbanyakan bibit asal sambung dan saat ini petani desa tersebut telah mampu membuat bibit dari sambung
Penampilan Tanaman Jambu Bol Gondangmanis
Penampilan secara umum dari tanaman jambu bol Gondang manis cukup menarik karena bentuk tajuk tanaman seperti kerucut dan menjulang, percabangannya rapat dan melebar sehingga terlihat rindang. Lebar tajuk berkisar 4-5 m dan batang tanaman tampak kekar dan perakarannya tampak menonjol keluar terutama pada tanaman yang telah berumur lebih dari 20 tahun . Tinggi tanaman berkisar 12-15 m dan lingkar batang sekitar 1,20 m. Batangnya lurus, seringkali bercabang-cabang dekat pangkalnya ,berdaun lebat dan bercabang banyak. Percabangan muncul sekitar 1-1,5 m dari permukaan tanah dengan jumlah cabang utama sekitar 7 dan cabang sekunder sekitar 43. Warna kulit batang coklat tua dan permukaan batang tanaman tidak halus . Daun berhadap-hadapan, berbentuk lonjong dan ujungnya runcing. Warna daun bagian atas hijau tua agak mengkilat dan bagian bawah hijau muda . Daun muda (pupus) berwarna hijau muda . Ukuran daun sekitar 15-37 cm x (8,5 – 21) cm dan daun cukup tebal .
Bunga jambu bol muncul pada ranting yang tak berdaun, pendek dan menggerombol, tersusun atas 3-12 kuntum bunga. Diameter bunga mekar sekitar 3-5 cm, bunga berwarna merah jingga . Daun mahkota 4 helai berbentuk lonjong sampai bulat telur dengan panjang 2 cm dan berwarna merah gelap. Benang sari berjumlah sekitar 180-200 tangkai, berwarna merah dengan panjang mencapai 3,5 cm. Tangkai putik berwarna merah dengan panjang 4,5 cm. Buah berbentuk seperti genta dan berwarna ungu kemerahan. Saat buah muda berwarna merah muda dan tampak bergaris putih sedang saat buah tua menjadi ungu kemerahan.
Tanaman jambu bol Gondangmanis mulai berbunga sekitar bulan April- Mei dan panen pada bulan Agustus-September. Persentase bunga menjadi buah (fruit set) sekitar 80 % per tandan. Umur simpan buah sekitar 3 hari dari panen pada suhu kamar. Daya tahan simpan ini merupakan permasalahan utama karena kulit buah jambu bol sangat tipis sehingga mudah lecet dan busuk.
Jambu bol (Syzygium malaccense ) termasuk famili Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara yang keberadaannya terbatas di Jawa, Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Beberapa bagian dari tanaman kelompok Syzygium ini digunakan dalam obat-obatan tradisional karena memiliki aktivitas antiobitik. Khususnya kulit batang, daun dan akar jambu bol sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit.
Salah satu varietas jambu bol yang telah menjadi varietas unggul nasional yang mulai dikenal dan pangsa pasarnya tinggi di swalayan yaitu jambu bol Gondang Manis dari kabupaten Jombang. Jambu bol Gondang Manis telah dikenal oleh masyarakat Jombang dan sekitarnya sejak ratusan tahun yang lalu namun perkembangan hingga menjadi sentra produksi di desa Gondang Manis, kecamatan Bandarkedungmulyo sekitar 30 tahun yang lalu. Jambu bol ini merupakan produk unggulan Jombang karena memiliki potensi antara lain nilai ekonomis cukup tinggi serta warna buah yang sangat menarik (ungu kehitaman jika buah telah tua dan merah muda keunguan jika buah masih muda), bentuk dan ukuran buah sedang, rasa buah segar, warna daging buah putih bersih dan tekstur dalam buah lunak seperti diselimuti kapas sertaa aroma buah yang harum . Konsumen sangat menyukai rasa segar sedikit asam , daging buah tebal dan kenyal serta penampilan jambu bol yang khas.
Saat ini tanaman jambu bol yang ada masih ditanam dan dikembangkan di pekarangan. Jumlah tanaman yang ada di desa Gondang Manis , kecamatan Bandarkedungmulyo kabupaten Jombang sekitar 600 pohon dengan kisaran umur 10 hingga 30 tahun. Nampaknya di Jawa Timur pertanaman jambu bol yang ada dalam satu kawasan atau dalam satu desa dan telah diusahakan hingga peluang pasar sampai pasar swalayan hanya jambu bol Gondang Manis.
Pada umumnya tanaman jambu bol tumbuh dan berproduksi pada dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dari permukaan laut dengan lingkungan yang baik dan ternaungi dan cenderung tumbuh di daerah tropis basah. Jambu bol Gondang Manis tumbuh baik, pada ketinggian tempat 50 m dpl dan kondisi agak lembab. Oleh karena rata-rata tanaman telah berumur lebih dari 20 tahun maka kondisi kebun atau pekarangan menjadi lebih lembab.
Potensi jambu bol Gondang Manis terletak pada kualitas buah yang unggul, produksi tinggi serta nilai ekonomis yang tinggi. Pohon jambu bol yang baru pertama kali berbuah asal dari biji (umur 4 tahun) dapat menghasilkan buah sebanyak 40-50 kg , pada umur 20 tahun menghasilkan 200 – 300 kg /pohon/tahun dengan dua kali musim panen. Bila rata-rata tanaman jambu bol menghasilkan 200 kg/pohon dan harga buah jambu bol pada tahun 2005 sekitar Rp 4.000,- – Rp 5.000,- per kilogram di tingkat petani maka satu tanaman dapat menghasilkan sekitar Rp 800.000,- hingga Rp 1.000.000,-.
Asal Calon Varietas
Jambu bol Gondang Manis mampu tumbuh dan berkembang di desa Gondang Manis, kecamatan Bandarkedungmulyo, kabupaten Jombang. Berdasarkan asal-usulnya merupakan tanaman yang sudah ada sejak sekitar 90 tahun yang lalu (jaman Belanda) dan berdasarkan cerita masyarakat di sekitar lokasi, buah jambu tersebut dimakan oleh orang Belanda. Selanjutnya salah seorang pegawainya (Bpk Toha) menanam biji jambu tersebut dan berkembang hingga saat ini. Tanaman yang pertama tumbuh yaitu milik bapak Toha yang selanjutnya menjadi lurah dari desa Gondang Manis saat itu. Saat ini tanaman induk milik bapak Toha telah musnah dan pertanaman yang berkembang saat ini merupakan hasil perbanyakan dari biji yang berasal dari tanaman induk tersebut.
Permasalahan yang muncul dalam usahatani jambu bol yaitu tanaman yang ada selama ini berasal dari perbanyakan generatif (biji) sehingga muncul segregasi. Oleh karena itu perlu didukung dengan ketersediaan bibit hasil sambung menggunakan Pohon Induk Tunggal yang telah ditentukan untuk pengembangan tanaman. Untuk itu sejak tahun 2004 oleh Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur telah dilakukan perbanyakan bibit asal sambung dan saat ini petani desa tersebut telah mampu membuat bibit dari sambung
Penampilan Tanaman Jambu Bol Gondangmanis
Penampilan secara umum dari tanaman jambu bol Gondang manis cukup menarik karena bentuk tajuk tanaman seperti kerucut dan menjulang, percabangannya rapat dan melebar sehingga terlihat rindang. Lebar tajuk berkisar 4-5 m dan batang tanaman tampak kekar dan perakarannya tampak menonjol keluar terutama pada tanaman yang telah berumur lebih dari 20 tahun . Tinggi tanaman berkisar 12-15 m dan lingkar batang sekitar 1,20 m. Batangnya lurus, seringkali bercabang-cabang dekat pangkalnya ,berdaun lebat dan bercabang banyak. Percabangan muncul sekitar 1-1,5 m dari permukaan tanah dengan jumlah cabang utama sekitar 7 dan cabang sekunder sekitar 43. Warna kulit batang coklat tua dan permukaan batang tanaman tidak halus . Daun berhadap-hadapan, berbentuk lonjong dan ujungnya runcing. Warna daun bagian atas hijau tua agak mengkilat dan bagian bawah hijau muda . Daun muda (pupus) berwarna hijau muda . Ukuran daun sekitar 15-37 cm x (8,5 – 21) cm dan daun cukup tebal .
Bunga jambu bol muncul pada ranting yang tak berdaun, pendek dan menggerombol, tersusun atas 3-12 kuntum bunga. Diameter bunga mekar sekitar 3-5 cm, bunga berwarna merah jingga . Daun mahkota 4 helai berbentuk lonjong sampai bulat telur dengan panjang 2 cm dan berwarna merah gelap. Benang sari berjumlah sekitar 180-200 tangkai, berwarna merah dengan panjang mencapai 3,5 cm. Tangkai putik berwarna merah dengan panjang 4,5 cm. Buah berbentuk seperti genta dan berwarna ungu kemerahan. Saat buah muda berwarna merah muda dan tampak bergaris putih sedang saat buah tua menjadi ungu kemerahan.
Tanaman jambu bol Gondangmanis mulai berbunga sekitar bulan April- Mei dan panen pada bulan Agustus-September. Persentase bunga menjadi buah (fruit set) sekitar 80 % per tandan. Umur simpan buah sekitar 3 hari dari panen pada suhu kamar. Daya tahan simpan ini merupakan permasalahan utama karena kulit buah jambu bol sangat tipis sehingga mudah lecet dan busuk.
sumber : http://baswarsiati.wordpress.com/2009/04/30/jambu-bol-gondang-manis-asal-jombang/