Surabaya (ANTARA News) - Makam Presiden RI periode 1999-2001, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berencana "disulap" menjadi Taman Wisata Religi.
"Hasil rapat kami dengan Menko Kesra, makam Gus Dur itu nanti akan berganti nama menjadi Taman Wisata Religi," kata Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, usulan nama Gus Dur diabadikan sebagai salah satu nama pahlawan, hampir tidak menghadapi kendala apa pun.
"Kemungkinan Gus Dur ditetapkan sebagai salah satu pahlawan pun makin besar, setelah Kementerian Sosial menyatakan semua persyaratan lengkap," ujar salah satu keponakan Gus Dur tersebut.
Oleh sebab itu, areal pemakaman keluarga Pondok Pesantren Tebuireng di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, itu ditetapkan dengan nama Taman Wisata Religi.
Penetapan nama itu, lanjut Saifullah, karena di kompleks pemakaman itu terdapat pusara KH Hasyim Asy`ari dan KH Wahid Hasyim selain makam Gus Dur.
"Kalau nanti Gus Dur sudah bergelar pahlawan maka di makam itu ada tiga pahlawan nasional," kata salah satu Ketua PB Nahdlatul Ulama itu.
Hasyim Asy`ari adalah salah seorang pendiri NU sekaligus kakek dari Gus Dur, sedangkan Wahid Hasyim adalah Menteri Agama di era pemerintahan Soekarno sekaligus ayahanda Gus Dur.
Selain ketiga nama tersebut, di kompleks pemakaman yang berada di tengah-tengah PP Tebuireng juga terdapat makam KH Yusuf Hasyim.
Mantan pengasuh PP Tebuireng yang meninggal dunia beberapa tahun lalu itu, juga bergelar sebagai pahlawan daerah karena perjuangannya mengusir penjajah.
Untuk merealisasikan Taman Wisata Religi, menurut dia, dibutuhkan dana sedikit-dikitnya Rp180 miliar. Dana itu berasal dari APBD Kabupaten Jombang sebesar Rp10 miliar, APBD Jatim Rp30 miliar, dan sisanya APBN sebesar Rp140 miliar.
Tahun ini sudah terserap dana sebesar Rp22 miliar yang berasal dari APBD Kabupaten Jombang (Rp9 miliar), APBD Jatim (Rp1,6 miliar), dan sisanya APBN.
Dana yang berasal dari APBD Kabupaten Jombang digunakan untuk pembebasan lahan yang akan dimanfaatkan sebagai lahan parkir, toilet umum, dan pedagang kaki lima.
APBD Jatim digunakan untuk membangun sarana bagi pejalan kaki dari lahan parkir menuju ke Taman Wisata Religi.
Sementara itu, dana dari APBN digunakan untuk proyek pelebaran jalan dari Diwek menuju Tebuireng.
Pada hari-hari biasa jumlah pengunjung Makam Gus Dur di PP Tebuireng mencapai sekitar 2.000 orang. "Kalau Jumat dan akhir pekan bisa mencapai 5.000 orang," kata Saifullah.
"Hasil rapat kami dengan Menko Kesra, makam Gus Dur itu nanti akan berganti nama menjadi Taman Wisata Religi," kata Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Saifullah Yusuf, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, usulan nama Gus Dur diabadikan sebagai salah satu nama pahlawan, hampir tidak menghadapi kendala apa pun.
"Kemungkinan Gus Dur ditetapkan sebagai salah satu pahlawan pun makin besar, setelah Kementerian Sosial menyatakan semua persyaratan lengkap," ujar salah satu keponakan Gus Dur tersebut.
Oleh sebab itu, areal pemakaman keluarga Pondok Pesantren Tebuireng di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, itu ditetapkan dengan nama Taman Wisata Religi.
Penetapan nama itu, lanjut Saifullah, karena di kompleks pemakaman itu terdapat pusara KH Hasyim Asy`ari dan KH Wahid Hasyim selain makam Gus Dur.
"Kalau nanti Gus Dur sudah bergelar pahlawan maka di makam itu ada tiga pahlawan nasional," kata salah satu Ketua PB Nahdlatul Ulama itu.
Hasyim Asy`ari adalah salah seorang pendiri NU sekaligus kakek dari Gus Dur, sedangkan Wahid Hasyim adalah Menteri Agama di era pemerintahan Soekarno sekaligus ayahanda Gus Dur.
Selain ketiga nama tersebut, di kompleks pemakaman yang berada di tengah-tengah PP Tebuireng juga terdapat makam KH Yusuf Hasyim.
Mantan pengasuh PP Tebuireng yang meninggal dunia beberapa tahun lalu itu, juga bergelar sebagai pahlawan daerah karena perjuangannya mengusir penjajah.
Untuk merealisasikan Taman Wisata Religi, menurut dia, dibutuhkan dana sedikit-dikitnya Rp180 miliar. Dana itu berasal dari APBD Kabupaten Jombang sebesar Rp10 miliar, APBD Jatim Rp30 miliar, dan sisanya APBN sebesar Rp140 miliar.
Tahun ini sudah terserap dana sebesar Rp22 miliar yang berasal dari APBD Kabupaten Jombang (Rp9 miliar), APBD Jatim (Rp1,6 miliar), dan sisanya APBN.
Dana yang berasal dari APBD Kabupaten Jombang digunakan untuk pembebasan lahan yang akan dimanfaatkan sebagai lahan parkir, toilet umum, dan pedagang kaki lima.
APBD Jatim digunakan untuk membangun sarana bagi pejalan kaki dari lahan parkir menuju ke Taman Wisata Religi.
Sementara itu, dana dari APBN digunakan untuk proyek pelebaran jalan dari Diwek menuju Tebuireng.
Pada hari-hari biasa jumlah pengunjung Makam Gus Dur di PP Tebuireng mencapai sekitar 2.000 orang. "Kalau Jumat dan akhir pekan bisa mencapai 5.000 orang," kata Saifullah.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/1281692612/makam-gus-dur-jadi-wisata-religi