Pesta Durian Wonosalam Berlangsung Meriah


Wonosalam, Jombang - Ribuan pengunjung berebut buah durian gratis di lapangan Kecamatan Wonosalam, Jombang, Minggu (17/2/2013). Mereka saling berdesakan untuk mendapatkan buah durian gratis tersebut. Akibatnya, banyak pengunjung yang terluka karena kejatuhan buah itu. Bahkan, sejumlah pengunjung mengaku kehilangan dompet saat berdesak-desakan.

Sejak pagi, ribuan warga mulai mendatangai lapangan Wonosalam. Selain dari Jombang, mereka juga datang dari luar kota. Semisal, Mojokerto, Nganjuk, Surabaya, serta Kediri. Meski lapangan becek karena sisa hujan semalam, hal itu tidak menyurutkan para pengunjung. Di tengah lapangan tersebut, sebanyak 2013 buah durian sudah tertata membentuk gunungan.

Untuk mengamankan gunungan tersebut, di sekelilingnya dibatasi pagar besi. Selain itu, sejumlah petugas kepolisian juga siaga. Sembari menunggu acara grebek durian, pengunjung disuguhi penampilan musik dangdut. "Durian yang disajikan secara gratis ini sebanyak 2013 buah," kata Camat Wonosalam, Tony Prasetyo, Minggu (17/2/2013), sebelum acara.

Sebelum pesta durian dimulai, warga Wonosalam melakukan kirab hasil bumi. Arak-arakan itu berasal dari sembilan desa dari kecamatan tersebut. Begitu kirab itu memasuki lapangan, warga langsung menyerbu dan berebut. Dalam sekejab, arak-arakan itu ludes diserbu warga.

Kurang puas, ribuan warga itu kemudian menyerbu gunungan durian yang sudah 'parkir' di tengah lapangan. Bahkan, warga rela melompati pagar pembatas dari besi yang ada di dekat gunungan. Selanjutnya, mereka mengambil buah yang rasanya legit tersebut. Akibat rebutan itu, beberapa pengunjung sampai berdarah karena tergores duri.

Panitia dan pihak keamanan yang tak mampu mencegah akhirnya membiarkan warga memanjat ‘tumpeng’ dan menjarah ribuan durian tersebut. "Jangan berebut. Durian jangan dilempar-lempar, karena bisa melukai warga lain. Tolong yang tertib," teriak penitia dari atas panggung hiburan.


Dalam waktu setengah jam, ribuan durian yang semula tertata rapi pada kerangka berbentuk kerucut itu pun ludes. Yang tertinggal hanya kerangka bambu berbentuk kerucut setinggi sekitar 4 meter. Wabup Jombang Widjono Soeparno mengaku senang dengan antusiasme warga.

Menurut Widjono, acara ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan dari warga Jombang, khususnya petani durian atas panen yang melimpah. Dia juga mengatakan bahwa tradisi tahunan itu sekaligus untuk mempromosikan potensi di Wonosalam. Mulai potensi wisata, pertanian, peternakan, perkebunan, hingga produk-produk unggulan Wonosalam lainnya.

Sementara itu, Budi (36), salah satu pengunjung mengatakan, ia datang bersama seorang temannya bernama Suroso (30). Tujuannya, ingin mendapatkan durian secara gratis. Namun apes, saat berebut durian, pelipisnya kena lempar buah berduri tersebut. Bukan hanya itu, uang di kantong Suroso juga lenyap disambar copet.

"Saya mendapatkan empat buah durian saat rebutan. Namun sayangnya, dompet saya hilang. Padahal dompet tersebut berisi uang Rp 250 ribu, dan sejumlah surat penting termasuk STNK dan KTP," ujar Budi, ketika ditemui di lokasi acara.

sumber : facebook.com/kabare.jombang