Kesamben, Jombang - Selain Desa Pesantren
Kecamatan Tembelang, banjir juga merendam sebanyak 110 rumah yang ada di
Dusun Kedungmacan, Desa Kedungbetik,
Kecamatan Kesamben, Jombang. Banjir seetinggi lutut orang dewasa
tersebut dipicu oleh meluapnya sungai yang melintas di dusun setempat.
Praktis, hingga saat ini seluruh aktivitas warga Dusun Kedungmacan lumpuh total. Pasalnya, air bah sudah masuk ke rumah warga hingga setinggi lutut. "Sebanyak 110 rumah tergenang air. Banjir ini disebabkan karena luapan air sungai," kata Supriyadi (53), Kepala Dusun Kedungmacan, Senin (21/1/2013).
Dia menjelaskan, banjir sudah terasa sejak tiga hari lalu. Saat itu, hujan deras mengguyur kawasan Kecamatan Kesamben dan sekitarnya. Karena tingginya curah hujan, sungai di dusun tersebut meluap. Semakin hari debit air semakin tinggi.
"Awalnya, air hanya menggenangi sawah dan jalan desa. Namun hari ini banjir mencapai puncaknya. Air bah mulai memasuki rumah warga. Meski begitu, warga tidak mengungsi," kata Supriyadi menambahkan.
Warga yang panik dengan datangnya banjir langsung memindahkan barang-barang miliknya ke tempat lebih tinggi. "Kami khawatir air semakin tinggi, karena hujan masih mengguyur hingga tadi malam," terang Andik, warga lainnya.
Praktis, hingga saat ini seluruh aktivitas warga Dusun Kedungmacan lumpuh total. Pasalnya, air bah sudah masuk ke rumah warga hingga setinggi lutut. "Sebanyak 110 rumah tergenang air. Banjir ini disebabkan karena luapan air sungai," kata Supriyadi (53), Kepala Dusun Kedungmacan, Senin (21/1/2013).
Dia menjelaskan, banjir sudah terasa sejak tiga hari lalu. Saat itu, hujan deras mengguyur kawasan Kecamatan Kesamben dan sekitarnya. Karena tingginya curah hujan, sungai di dusun tersebut meluap. Semakin hari debit air semakin tinggi.
"Awalnya, air hanya menggenangi sawah dan jalan desa. Namun hari ini banjir mencapai puncaknya. Air bah mulai memasuki rumah warga. Meski begitu, warga tidak mengungsi," kata Supriyadi menambahkan.
Warga yang panik dengan datangnya banjir langsung memindahkan barang-barang miliknya ke tempat lebih tinggi. "Kami khawatir air semakin tinggi, karena hujan masih mengguyur hingga tadi malam," terang Andik, warga lainnya.
sumber : https://www.facebook.com/kabare.jombang