Pikiran pertama yang terbesit saat hendak membuka usaha kuliner adalah menu apa yang akan di jajahkan? Hal itu juga yang di rasakan perempuan paruh baya yang akrab di panggil Bu Abi penggagas Bakso Tega atau Bakso Tetelan Iga menjelaskan mulanya resep Bakso Tega merupakan hasil pelajar pertama kali di Madiun sebab di sanalah usaha Bakso Tega yang di buka.
Pengakuan Bu Abi, “Setelah mengikuti suami yang bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara kemudian ketika di Madiun menemukan resep bakso yang berbeda dengan kebanykan penjual bakso.”
Bahan dasar pendaming Bakso Tega adalah Tetelan Iga harus mengatur waktu pembelanjaan agar tidak sampai kekurangan atau kehabisan sehingga cara mengaturnya yang digunakan memasak hari ini sudah di belanja kemarin sedangkan untuk lusa baru belanja hari ini. Setelah menyelesaikan shalat subuh sudah berangkat berbelanja memenuhi keperluan memasak Bakso Tega yang habis. Tidak langsung belanja semua keperluan hanya memenuhi bahan-bahan yang sudah habis. Sedangkan waktu bukanya di pilih waktu menjelang makan siang mulai pukul 10.00 Wib sampai dengan 19.00 Wib karena Bu Abi menilai bakso termasuk bukan makanan pilihan utama melainkan hanya selingan.
“Keuntungan dari usaha yang bertempat di Jalan KH. Wachid Hasyim tidak jauh dari Ringin Conthong Jombang sudah termasuk lumayan kategori usaha kuliner baru,” terang Bu Abi.
Mengusung nama Bakso Tega Dua Puteri ini menyampaikan harapannya agar masyarakat Jombang menerima dengan baik usaha yang di buka lantaran mempersiapkan masa pensiun suaminya mampu berkembang dengan baik dan menarik minat masyarakat. Selebihnya membuka cabang di tempat lain akan di proyeksikan setelah di tempat pertamanya ini bisa sukses.
Pengakuan Bu Abi, “Setelah mengikuti suami yang bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara kemudian ketika di Madiun menemukan resep bakso yang berbeda dengan kebanykan penjual bakso.”
Bahan dasar pendaming Bakso Tega adalah Tetelan Iga harus mengatur waktu pembelanjaan agar tidak sampai kekurangan atau kehabisan sehingga cara mengaturnya yang digunakan memasak hari ini sudah di belanja kemarin sedangkan untuk lusa baru belanja hari ini. Setelah menyelesaikan shalat subuh sudah berangkat berbelanja memenuhi keperluan memasak Bakso Tega yang habis. Tidak langsung belanja semua keperluan hanya memenuhi bahan-bahan yang sudah habis. Sedangkan waktu bukanya di pilih waktu menjelang makan siang mulai pukul 10.00 Wib sampai dengan 19.00 Wib karena Bu Abi menilai bakso termasuk bukan makanan pilihan utama melainkan hanya selingan.
“Keuntungan dari usaha yang bertempat di Jalan KH. Wachid Hasyim tidak jauh dari Ringin Conthong Jombang sudah termasuk lumayan kategori usaha kuliner baru,” terang Bu Abi.
Mengusung nama Bakso Tega Dua Puteri ini menyampaikan harapannya agar masyarakat Jombang menerima dengan baik usaha yang di buka lantaran mempersiapkan masa pensiun suaminya mampu berkembang dengan baik dan menarik minat masyarakat. Selebihnya membuka cabang di tempat lain akan di proyeksikan setelah di tempat pertamanya ini bisa sukses.
sumber : suara pendidikan