Bila Seorang Ibu di Sakiti Hatinya

Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk-duduk bersama para sahabatnya, kemudian beliau menanyakan berbagai hal keadaan dan ikhwal mereka masing, serta disampaikan pula pelajaran kepada sahabatnya.
Tengah mereka mendengar pelajaran dari Rasullullah, tiba-tiba dikejutkan dengan hadirnya seorang sahabat yang datang tergopoh-gopoh. Dia datan langsung menghadap Rasulullah seraya memberi salam " Assalamu'alaikum" Serentak dijawab oleh para sahabat yang ada : "Wa'alaikum salam"
Kepada Rasulullah dia berkata " Wahai Rasulullah, Abdullah mohon kehadiranmu dirumahnya ". 
"ada apa?" tanya Rasulullah kepadanya
sahabat tadi menjawab : Ia mohon engkau doakan ya Rasulullah". Kemudian diceritakan keadaan Abdullah yang sedang menghadapi  kesulitan akhir umurnya. Mendengar itu Rasulullah bangkit, beriau bersabda kepada sahabat yang hadir "ayolah ikut aku semua, mari kita menhjenguk saudara kita Abdullah yang sedang sakit.". maka bangunlah mereka semua mengikuti Rasulullah kerumah Abdullah.
Abdullah sedang sakit payah keadaanya, kepalanya dipegang oleh Rasulullah kemudian beliau tuntun membaca dua kalimat syahadat, perlahan-lahan beliau ajarkan kepada Abdullah. "Wahai Abdullah ! Ucapkanlah " Ashadhu an-la ilaaha illlallah, wa anana Muammadan abduhu warasuluh" Karena tidak menyahut maka diulangi lagi demikian sampai tiga kali Abdullah tetap diam seribu biasa. "Lahaula wala quwwata illa billahi aliyil adhim," kata Rasulullah.Kemudian beliau memanggil istri Abdullah dan menanyakan apa saja pekerjaan suaminya serta amalannya . Sesungguhnya dia yang taat beribadah, aku tidak pernah mendapati dia meninggalkan sholat. Setiap harinya tidak lepas shodaqoh kepada fakir miskin,' jawab istri Abdullah.
"Lalu apa lagi?" 
" Hanya Ibunya yang tidak ridlo kepadanya", jawab istri Abdullah.
Kemudian Rasulullah memerintahkan kepada Bilal untuk memanggil ibu Abdullah dirumahnya, akan tetapi ibunya tidak bersedia kerumah anaknya. ia berkata kepada Bilal "Wahai Bilal, karena perbuatan anakku kepadaku, aku tidak ridlo dunia akhirat".
Sedangkan keadaan Abdullah semakin kritis, maka beliau perintahkan kepada dua sahabat terkemuka Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib. Memang semula ibunya menolak, akan tetapi setelah dijelaskan bahwa Rosulullah meminta kedatangannya untuk menghadap, maka ia mengikuti kedua sahabat tadi untuk menemui Rosulullah SAW. 
" Wahai Rasulullah, anakku telah berani memukul aku, dia mengusirku dari rumahnya, dia sangat dengki kepadaku, karena perbuatanya istrinya". Ibu Abdullah menangis dihadapan Rasulullah . Kemudian Rasulullah SAW menyatakan kepadanya, "Hai ibu Abdullah, takutlah engkau kepada Allah azza wajalla, Allah SWT berkenan mengampuni dosa-dosam. Lalu mengapa engkau tidak mau memaafkan anakmu sendiri?" Mendengar perkataan Rosulullah tersebut, ia terdiam, hatinya mulai reda, dendam kepada anaknya mulai hilang, timbul rasa kaih sayang ibu kepada anaknya. " Wahai Rasulullah saksikanlah ucapanku ini, sesungguhnya telah ikhlas dan semua kesalahan anakku telah aku maafkan." Setelah itu Rasulullah menemui Abdullah kembali, beliau tuntun membaca dua kalimat syahadat barulah terdengar dari mulut Abdullah membacanya untuk menirukan ucapan Rasulullah dengan terang. Tidak lama kemudian Abdullah meninggal dunia menghembuskan nafas penghabisan dengan tenang dan mudah (di ceritakan kembali oleh Masdi)